Manado-Landasan pacu Bandara Internasional Sam Ratulangi didatangi sekelompok orang pendemo yang membawa berbagai spanduk protes tentang pengembangan bangunan hanggar Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi, di sebelah timur run-way, Selasa (27/10/2020).
Skenario itu adalah salah satu kegiatan simulasi Penanggulangan Huru-Hara (PHH) di aset Lanud Sam Ratulangi.
Menurut Kepala Dinas Operasi Lanud Sam Ratulangi Mayor Lek Riki Husman, latihan simulasi ini adalah program kerja Dinas Operasi melalui Bidang Keamanan Pertahanan Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi untuk meningkatkan kesiapan pasukan TNI Angkatan Udara khususnya di Lanud Sam Ratulangi dalam tugas keamanan dan pertahanan pangkalan udara termasuk kesiapan membantu Polri mengawal Pilkada Sulut.
“Jika dibutuhkan, kita telah siap untuk digerakkan demi menjaga situasi senantiasa kondusif, kita siap membantu Pemerintah Daerah Sulawesi Utara”, ujarnya kepada Pentak Lanud Sam Ratulangi Manado.
Secara teknis pelaksanaannya, dijelaskan oleh Kepala Seksi Keamanan Pertahanan Pangkalan Lanud Sam Ratulangi (Kasikamhanlan) Mayor Pom Benyamin Sirait.
“PHH ini dimulai sejak pukul 05.00 wita pagi, dengan adanya apel kesiapan. Memeriksa secara keseluruhan kesiapan setiap regu. Sebanyak beberapa regu disiapkan. Kemudian dilanjutkan dengan patroli jalan kaki mengelilingi bandara Internasional Sam Ratulangi”, jelas Kasikamhanlan saat didampingi Kaur Keselamatan Terbang dan Kerja Lanudsri Letda Lek Karaeng.
“Sekaligus memeriksa keamanan alat utama sistem senjata, serta keamanan bandara Internasional Sam Ratulangi Manado demi keselamatan penerbangan”, tandasnya.
Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Abram Tumanduk sebelumnya telah memerintahkan untuk dilaksanakannya simulasi PHH. Hal ini dikatakannya saat melaksanakan kegiatan ‘Jam Komandan’ pertengahan bulan Oktober lalu. Danlanud telah memerintahkan Kasikamhanlan Mayor Pom Benyamin Sirait, agar PHH siap selalu jika dibutuhkan. Kesiapan ini untuk mengantisipasi adanya permintaan perbantuan PHH apabila mendesak.(Kapentak/Steven)