BITUNG - Salah satu yang menjadi perhatian pemerintahan Maurits.-Hengky Honandar adalah masalah kebersihan. Dan ini bukan tanpa alasan, karena mengapa, ini dilakukan pasangan MM-HH, adalah untuk membudayakan perilaku hidup bersih, sehingga nantinya itu terbawa dalam rutinitas pekerjaan.
Dan terkait hal itu, selain menginstruksikan pada jajarannya, Walikota dan Wakil walikota periode 2021-2024 ini juga turun langsung melaksanankan kerja bakti bersama di seputaran pusat kota Bitung, Senin (05/04/2021).
Usai pelaksanaan kerja bakti Maurit memberikan penjelasan soal program bersih-bersih. Yang menurutnya program bersih-bersih itu adalah untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
"Kami berharap dengan kerja bakti ini bisa memunculkan semangat gotong-royong kepada kita semua. Kita bisa semakin peduli pada lingkungan dan terus melestarikannya, " ujarnya
Hal yang sama juga disampaikan Hengky, Menurutnya meski terkesan sepele manfaat dari gotong royong menjaga kebersihan lingkungan itu sangat besar.
"Yang pertama tentu membuat lingkungan jadi sehat sehingga bisa mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. selain itu manfaat dari gotong-royong juga untuk memupuk kebersamaan. Kita bisa menjaga hal itu dan pada gilirannya memberi dampak positif terhadap kehidupan bermasyarakat, " tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Sadat Minabari, juga turut bicara, Ia menjelaskan bahwa kerja bakti itu juga sebagai bentuk pencegahan resiko bencana.
"Dengan rutin membersihkan sampah maka kita bisa meminimalisir potensi bencana. Seperti yang sering terjadi, banjir di Bitung kerap disebabkan oleh terganggunya drainase akibat penumpukan sampah, " katanya.
Selanjutnya Sadat juga turut mengimbauan terkait penanganan sampah, ada beberapa hal harus diperhatikan, yaitu penggunaan wadah yang hanya sekali pakai, pemisahan sampah organik dan non organik, waktu pembuangan sampah yang berlaku dari pukul 18.00 WITA-06.00 WITA, menghindari munculnya lokasi baru pembuangan sampah, serta menghindari pembuangan sampah bersifat spesifik atau luar biasa, semisal puing-puing bangunan, pecahan kaca dan potongan pohon.
Pelaksanaan kerja bakti yang dilakukan di seluruh wilayah di Kota Bitung ini, tak hanya dilakukan oleh jajaran pemerintah, unsur Forkopimda, dan TNI/Polri pun ikut ambil bagian di dalamnya.
(Abdul)